Khamis, 11 Jun 2015

Agar Ibadah Puasa Lebih Bermakna

Agar Ibadah Puasa Lebih Bermakna
Abu Umar Basyir


Bulan Ramadhan merupakan bulan yang pernuh berkah; Ramadhan menjadi penghulu segala bulan dalam hitungan tahun Hijriyah, tahunnya umat Islam. Ramadhan adalah bulan shiyam (puasa), dan dia juga bulan qiyam (solat malam).

1) Keutamaan Bulan Ramadhan

Hadits-hadits yang mengupas keutamaan bulan nan agung ini, cukup banyak dan bercorak ragam. Cukup kita petik beberapa di antaranya, sebagai penambah muatan motivasi yang mengangkat ghairah iman kita untuk memasuki bulan Ramadhan yang akan datang menjelang, dengan penuh harap akan keampunan dan kurniaan-Nya. Dari Ubadah bin Shamit bahawasanya Rasulullah saw bersabda, yang ertinya:

"Telah datang kepadamu Bulan Ramadhan, bulan nan penuh berkah. Dibulan itu Allah akan menaungimu; menurunkan rahmat dan menghapus dosa-dosa, menkabulkan doa dan memperhatikan bagaimana kamu sekelian saling berlumba-lumba (dalam kebaikan) pada bulan itu. Allah pun membanggakan dirimu di hadapan para malaikatNya. Maka perlihatkanlah (wahai kaum Muslimin) segala kebaikan pada dirimu. Sesungguhnya orang yang celaka adalah orang yang kehilangan rahmat Allah." (Diriwayatkan oleh Imam Ath-Thabrani).

Hadits yang lain:

"Telah dianugerahkan kepada ummatku pada bulan Ramadhan lima kurnia yang tidak pernah diberikan kepada ummat manapun sebelum mereka: Aroma mulut orang yang berpuasa, disisi Allah, lebih harum semerbak ketimbang bau kasturi. Para malaikat memohonkan bagi mereka keampunan hingga waktu berbuka. Setiap hari di bulan itu, Allah menghiasi Jannah-Nya seraya ber iman kepada sang Jannah:

"Tak lama lagi, para hamba-Ku yang solih akan dibebaskan dari beban dan kesusahan, lalu beranjak menemuimu."

Di bulan itu, para jin pembangkang dibelenggu; mereka tak dapat bebas berbuat, seperti pada bulan-bulan yang lain. Lalu, Allah mengampuni dosa-dosa mereka pada malam terakhir. Ada sahabat yang bertanya: "Ya Rasulullah, apakah malam terakhir itu, malam Lailatul Qadar?". Beliau menjawab: "Bukan, kerana orang yang beramal akan mendapati ganjarannya, bila ia telah selesai menunaikannya." 

Ada beberapa hadits lain yang senada dengan itu. Dua hadits di atas, dan banyak lagi yang lainnya meliputi beberapa kesimpulan:

1. Allah telah memberkahi bulan Ramadhan ini sebagai bulan pengampunan atas segala dosa, bagi orang yang memenuhi bulan ini dengan beragam ibadah; tetapi
tidak untuk dosa-dosa besar. Nabi bersabda:

"Barangsiapa yang beribadah pada bulan Ramadhan dengan penuh keimanan dan introspeksi diri, akan Allah ampuni dosa-dosanya yang terdahulu."                            (HR. Al-Bukhari dan Muslim) 

Dan Salman Al-Farisi, bahwasanya Rasulullah bersabda:

 "Antara solat-solat lima waktu; antara Jum'at dengan Jum'at; dan antara Ramadhan yang satu dengan ramadhan berikutnya; ada pengampunan dosa, bagi mereka yang menghindari dosa-dosa besar."

Diriwayatkan oleh Imam Ahmad dalam kitab Zakat: 7576, 7712, 7713, 8015, 10464 dari hadits Abu Hurairah.
HR. Muslim dalam kitab Ath-Thaharah: 342, 343, 344.

Dosa-dosa besar hanyalah diampuni, lewat taubat tersendiri yang dilakukan seorang hamba dengan penuh penyesalan di hadapan Allah. Hanya saja sebagian ulama, di antaranya Ibnu Taimiyyah, Imam Nawawi dan lain-lain menegaskan; bahwa Ibadah Ramadhan, berikut shaum dan shalat malamnya, bila dilakukan dengan penuh keikhlasan berarti sudah mencakup taubat itu sendiri. Dan itulah yang menjadi tujuan puasa, bahkan seluruh ibadah seperti tertera dalam al-Qur'an adalah: Agar iamu sekalian bertakwa.

2. Termasuk keberkahan bulan suci Ramadhan adalah sempitnya ruang gerak setan itu untuk melancarkan godaan dan tipu dayanya terhadap bani Adam. Terbelenggunya mereka, adalah dengan kehendak Allah dan dalam pengertian yang sesungguhnya. Namun juga tidak berarti mereka berhenti menggoda manusia secara total, seperti tersebut dalam hadits di atas.

3. Dihiasinya Jannah untuk menyambut kedatang an orang-orang yang berpuasa, seusai menjalani cobaan Allah selama masa hidup di dunia. Ini salah satu bentuk Tabsyir atau kabar gembira dari Allah.

4. Keberkahan bulan Ramadhan juga terungkap jelas, dengan adanya para malaikat yang memohonkan ampunan kepada Allah bagi mereka yang berpuasa. Di samping aroma mulut orang yang berpuasa yang secara lahir mungkin tidak sedap di sisi Allah lebih wangi dibanding aroma kasturi.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan